.::::::Cerah Ceria:::::.


Kisah Inspirasi Tentang Negara Terbahagia Di Dunia


"World Happiness Report" adalah sebuah ukuran yang dibuat oleh PBB  yang digunakan untuk mensurvei negara-negara dari yang paling bahagia  sampai yang paling tidak bahagia. Menurut laporan ini, Denmark,  Norwegia, Swiss, Belanda dan Swedia termasuk negara-negara yang paling  berbahagia, sedangkan Rwanda, Burundi, dan bangsa-bangsa di Sub Sahara  Afrika merasa paling tidak puas dengan hidup mereka.  Indonesia masuk  urutan ke 76 dari 150 negara yang disurvei. Lumayan atau perlu peningkatan?

Tetapi ada pendapat yang menyatakan orang-orang di wilayah Skandinavia  (Denmark, Norwegia, Swedia dll) sebenarnya tidak lebih berbahagia,  karena mereka rentan terhadap nihilisme, alkoholisme dan bunuh diri. Sebaliknya, orang-orang miskin di suku terpencil yang tidak memiliki  listrik dan air bersih, bisa jauh lebih berbahagia karena mereka  memiliki kedekatan komunitas yang memberi mereka keceriaan dan  semangat dalam menghadapi hidup. 
Kesimpulannya, orang berbahagia bukan karena "standard of  living"/ standar hidup atau besarnya penghasilan mereka, tetapi karena  "quality of life" / kualitas hidup atau kesejahteraan.  Ada orang yang  memiliki standar hidup yang tinggi (rumah mewah, mobil bagus), tetapi  tidak bahagia karena kualitas hidup rendah (kurang tidur, stres,  retaknya hubungan keluarga, tidak ada rekreasi dll). 
Repotnya, banyak  orang mengejar standar hidup, berpikir bahwa semakin standar hidup  meningkat, semakin mereka berbahagia. Sebelum Anda ngotot mengejar  standar hidup dan mengorbankan kualitas hidup lebih baik Anda evaluasi  dulu di mana posisi Anda dalam "Happiness Report" dan kejar kualitas  hidup, lebih dari standar hidup. Enjoy! (EI)

Bila Standar Hidup Menjadi Tujuan Nomor Satu, Kualitas Hidup Tidak Akan Meningkat. Tetapi Bila Kualitas Hidup Menjadi Tujuan Nomor Satu Anda, Standar Hidup Akan Meningkat (Zig Ziglar)

Penulis : Esther Idayanti