.::::::Cerah Ceria:::::.


Cerita Inspirasi Tentang Mengalahkan Musuh versi Abraham Lincoln


Ketika aku berteman dengan mereka yang memusuhiku dan menjadikan mereka temanku, bukankah itu berarti aku telah "mengalahkan musuh-musuhku" tersebut?
(Abraham Lincoln)

Saat itu Abraham Lincoln masih menjadi pengacara muda. Ia sering berkonsultasi dengan pengacara lain mengenai kasusnya. Suatu ketika seorang pengacara terkenal melihat Lincoln saat dia duduk di ruang tunggu untuk menjumpai pengacara itu. "Apa yang dia lakukan di sini? Singkirkan dia !!. Aku tidak akan berurusan dengan seekor monyet kaku seperti itu!"

Lincoln berpura-pura tidak dengar, walaupun dia tahu kalau hinaan itu disengaja. Meskipun malu, dia tetap bersikap tenang. Ketika pengadilan berlangsung, Lincoln diabaikan. Pengacara yang begitu ketus menghina Lincoln itu, ternyata membela kliennya dengan sangat brillian. Penalarannya sangat bagus. Penanganannya atas kasus membuat Lincoln terpesona.

Lincoln berkata, "Dia memang hebat. Argumennya tepat dan sangat lengkap. Begitu tertata dan benar-benar dipersiapkan. Aku akan pulang dan lebih giat belajar hukum lagi."

Waktu pun berlalu. Abraham Lincoln menjadi presiden. Ketika memilih penasehat utama baginya, terdapat nama Edwin M.Stanton, pengacara yang pernah menghina dan melukai hatinya begitu dalam. Lincoln mengangkatnya di posisi penting sebagai Sekretaris Perang. Lincoln tidak pernah melupakan bahwa pengacara yang kata-katanya brutal itu merupakan pengacara berotak cerdas yang amat dibutuhkan negaranya.

Saat Lincoln meninggal, Stanton berkata, "Dia merupakan mutiara milik peradaban." Hanya seseorang yang berkarakter dan punya semangat pengampunan seperti Lincoln, dapat bangkit dan berhasil diatas penghinaan seorang Stanton!

Mari jaga hati. Jangan biarkan sikap buruk orang lain menentukan buruknya cara kita bertindak! Pilih untuk tetap berbuat baik, sekalipun menerima hal yang tidak baik!!

Jangan memasukan "sampah" ke dalam hati. Belajarlah memaafkan, karena memaafkan bisa menjadi kunci keberhasilan. Jadikan "sampah" sebagai "pupuk" penyubur semangat kita.

Sumber : Inspirasi Indonesia