.::::::Cerah Ceria:::::.


Cerita Inspirasi Tentang Membangun Anak-Anak Yang Kuat


Cerita Inspirasi kali ini tentang membangun anak-anak yang kuat, Waktu saya kecil, hari Minggu pagi sebenarnya adalah saat bermain. Teman-teman satu kompleks mengeluarkan sepatu roda, skateboard, bermain badminton dll. Tetapi saya “harus” ke Sekolah Minggu (ibadah untuk anak-anak).  Biasanya pulang Sekolah Minggu teman-teman sudah bubar karena sudah siang. Dulu saya jengkel dipaksa ibadah. Tetapi saat kuliah di Amerika, saya baru merasakan buahnya. Seorang teman dari Indonesia curhat dan menangis karena menyesal sudah bergaul terlalu bebas. Saya hanya bisa menghiburnya. Dalam hati saya bersyukur bahwa apa yang diajarkan waktu kecil, memberi pagar untuk kehidupan saya.

Anak-anak tidak hanya membutuhkan makanan dan mainan, lebih dari itu, mereka membutuhkan hal-hal spiritual.  Saat ini ada kecenderungan penekanan dalam hal fisik dan materi. Kamu punya apa, menunjukkan kamu siapa.  Kamu ke sekolah naik apa, menunjukkan posisimu di mana. Kamu ranking berapa membuat kamu berharga. Bila ditulis dari yang terpenting sampai yang kurang penting, urutannya sbb: (1) fisik (2) intelektual (3) sosial (4) emosi (5) spiritual.

Padahal urutan yang seharusnya adalah (1) spiritual (2) emosi (3) sosial (4) intelektual (5) fisik. Mereka butuh tahu bahwa ada Tuhan yang akan menolong mereka melalui hari-hari yang sulit. Mereka perlu mengerti bahwa ada arti dan tujuan untuk hidup mereka, tidak sekedar  hidup lalu hilang begitu saja. Mereka ingin tahu dari mana mereka berasal, bagaimana Tuhan menciptakan mereka dengan penuh keajaiban.  Mereka perlu tuntunan moral yang jelas untuk membantu membuat keputusan yang bijaksana sejak awal.  Mereka perlu belajar percaya pada “seseorang” yang berkuasa lebih dari orangtuanya (Tuhan). Apakah kita sudah mengutamakan kehidupan spiritual seperti mementingkan prestasinya di sekolah?  Bila anak kita meninggal hari ini (maaf, hanya pengandaian), kira-kira ia berada di mana?

Lebih Mudah Membangun Anak-Anak yang Kuat, Daripada Memperbaiki Orang Dewasa Yang Rusak (Frederick Douglas)

Penulis : Esther Idayanti