.::::::Cerah Ceria:::::.


Cerita Inspirasi Tentang Menjadi Komposer Kehidupan


Sekali waktu seorang anak kecil berlari-lari masuk ke dalam rumah dengan perasaan takut, dia berteriak-teriak mencari ibunya.

Dia menghampiri ibunya. Dengan setengah memaksa dia menarik tangan ibunya untuk segera ke luar sambil berkata: “Mama, di depan rumah kita ada macan!” Memperhatikan sikap anaknya, sang mama menjawab sambil berusaha menenangkan anaknya, “Tidak mungkin Nak. Mana mungkin macan bisa jalan-jalan di dalam komplek perumahan!”

”Tapi, ini beneran Ma, di depan ada macan!” Anak itu menyeret lengan mamanya tanpa berkata apa-apa lagi. Sesampainya mereka berdua di teras rumah, ibunya tersenyum lebar. Sambil menunduk ia berkata, “Nak, itu bukan macan. Itu namanya kucing. Kucing memang mirip macan, tetapi kucing bukanlah macan! Kucing lebih kecil dari macan. Dia tidak seganas macan. Dia malah dapat jadi teman mainmu”.

Sang mama kemudian menuntun anaknya mendekati kucing tersebut, mengangkatnya dan menyerahkan ke tangan anaknya.

Menjadi Komposer Kehidupan

Lewat kisah di atas saya hendak mengajak setiap kita untuk menyikapi dan menanggapi dengan benar setiap hal yang sesaat tampak menakutkan dalam hidup kita. Bukan tidak mungkin apa yang tampak menakutkan buat kita, itu sesungguhnya bukanlah ketakutan. Sesuatu menjadi menakutkan karena kita sendiri yang membuatnya. Kita menganggapnya sebagai sesuatu yang menakutkan. Pada kenyataannya di dunia ini tidak ada yang menakutkan. Semuanya berjalan dan terjadi sebagaimana seharusnya – sesuai dengan aturan alam.

Ketakutan itu ada dalam diri kita, bukan dari luar diri kita. Jika kita berpikir menakutkan maka hal yang biasa pun jadi menakutkan. Tetapi, jika kita menganggapnya biasa, maka hal itupun menjadi biasa. Oleh karena itu tepatlah seperti yang dikatakan Franklin D Roosevelt, “Satu-satunya hal yang harus kita takuti adalah ketakutan itu sendiri.”

Hiduplah sedemikian rupa karena kehidupan yang Sang Khalik sediakan itu indah. Berlakulah sebagai seorang komposer yang mengatur setiap nada dan irama, menikmatinya dengan telinga dan merasakannya dengan hati. Pandanglah hari ini dengan sikap optimis, karena hari kemarin sudah menjadi mimpi, dan hari esok adalah sebuah visi – tetapi hari ini adalah kenyataan.

Jangan pandang masa lalu dengan penyesalan dan jangan lihat masa depan dengan ketakutan tetapi jalani hari ini dengan senyum dan pengharapan. Karena ada banyak hal yang dapat kita hasilkan dan dedikasikan sebagai sumbangan kehidupan bagi kehidupan itu sendiri.

Penulis : Emanuel Kristo
image : tipsorangsukses.blogspot